Rangkuman Seni Budaya Kelas 10 Bab 12 Kritik Musik (Seni Budaya Kelas X SMA/MA/SMK/MAK) ~ Semester 2

Rangkuman Seni Budaya Kelas 10 Bab 12 Kritik Musik (Seni Budaya Kelas X SMA/MA/SMK/MAK) ~ Semester 2. Berikut ini adalah Rangkuman mata pelajaran Seni Budaya Kelas 10 SMA/MA/SMK/MAK Semester 2 atau semester genap Bab 12 yang membahas tentang Kritik Musik.

Rangkuman Seni Budaya Kelas 10 Bab 12 Kritik Musik (Seni Budaya Kelas X SMA/MA/SMK/MAK) ~ Semester 2


Kritik musik? Apa yang kamu bayangkan ketika mendengar kata ‘kritik’?


Apakah kata ‘kritik’ memiliki arti negatif atau sebaliknya? Bersifat membangun atau justru membuat orang takut atau marah? Bersifat menjatuhkan atau justru mendukung rasa percaya diri seseorang?

Apabila kamu adalah pihak yang dikritik, bagaimana respon kamu ketika seseorang mengkritik kesalahan yang kamu lakukan dalam pertunjukan? Bagaimana perasaan kamu ketika menerima kritik dari penonton yang menganggap bahwa permainan musik kamu tidak sebaik musisi profesional?


Apabila kamu adalah pihak pemberi kritik, bagaimana kamu mengemukakan kritik? Apa tujuan kamu mengemukakan kritik kepada pelaku atau pemain pertunjukan? Mengapa kamu mengritik hal tertentu dari pemain? 


Mengapa kamu memberi kritik ketika pemain tidak memainkan suatu karya kolaborasi seni sesuai dengan interpretasi kamu? 


Mengapa kamu memberi kritik ketika pemain tidak menggunakan kostum dan properti panggung sesuai dengan selera kamu?


Dalam bab ini kamu akan diperkenalkan dengan kritik musik dalam pertunjukan seni. 


Rangkuman Seni Budaya Kelas 10 Bab 12 Kritik Musik


- Seperti halnya pertunjukan musik, kritik musik dipandang penting untuk dilibatkan dalam pembelajaran musik di sekolah karena siswa dapat memperoleh pengalaman empiris dalam mengaplikasikan pengetahuan dan wawasan musikal mereka melalui kritik terhadap suatu pertunjukan musik.

- Kritik musik, khususnya jenis kritik pedagogik, tidak hanya bermanfaat bagi siswa yang memberi kritik, tetapi juga pada siswa yang diberi kritik, yaitu memotivasi dan meningkatkan potensi musik siswa di sekolah.


- Dalam prosesnya, kritik seni, termasuk kritik musik, dapat dibagi menjadi lima tahap, yaitu deskripsi, analisis formal, interpretasi, dan evaluasi. 

- Dalam tahap deskripsi, siswa hanya menggambarkan fakta-fakta yang mereka temui dalam permainan atau pertunjukan atau konser musik. 

- Tahap analisis formal memperlihatkan kemampuan siswa untuk memfokuskan perhatian pada aspek musikal dari suatu pertunjukan. 

- Tahap interpretasi memperlihatkan kemampuan siswa untuk menafsirkan atau memaknai simbol-simbol dan nilai-nilai estetik yang ada dalam suatu pertunjukan. 

- Dalam tahap interpretasi, siswa dituntut untuk melandasi penafsirannya berdasarkan pemahaman mereka atas musik yang dimainkan dalam suatu pertunjukan.

- Pemahaman mendalam itu harus didukung pula oleh banyaknya referensi dari beragam sumber sebagai upaya mereka untuk mengungkapkan makna dari simbol dan nilai-nilai estetik tersebut.

- Dalam tahap evaluasi, siswa baru dapat memberi penilaian atas pertunjukan yang mereka saksikan.

- Penilaian dalam tahap ini bukan lah sebagai penilaian pribadi atau subjektif saja, tetapi penilaian yang didasarkan pada analisis mendalam atas karya musik dan interpretasi simbol dan nilai-nilai estetik yang telah mereka lakukan sebelumnya.

- Kritik musik dapat dikomunikasikan melalui tulisan maupun lisan.

- Dalam tulisan, kritik musik dilakukan dengan menuliskan kelima langkah penulisan kritik musik, yaitu deskripsi, analisis, interpretasi, dan evaluasi sebagai kesimpulan tulisan kritik musik. 

Previous Post Next Post