Catatanku - Melly Goeslaw

Catatanku

Setiap manusia yang dilahirkan ke dunia pasti punya catatan atau diary hidupnya masing-masing. Baik yang tertulis maupun tidak. Baik yang terdokumentasikan maupun tidak karena tidak bisa menulis atau bisa menulis tapi tidak mau atau tidak sempat mendokumentasikannya.

Yang bisa menulis ada yang menuangkannya dalam buku diary pribadi miliknya, yang selalu disimpan karena sering merasa malu jika dibaca oleh orang lain selain dirinya. Bisa jadi malu karena tulisannya “maaf” jelek mirip sandi rumput. Makanya biar tidak malu anggap saja mirip tulisan dokter yang ngasih resep dan sulit dibaca sama pasiennya. Hehehe… Yang jelas, biasanya karena buku diary is secret katanya. Rahasia!

Tapi…. Jaman sekarang teknologi sudah maju. Internet menjamur dari kota hingga pelosok dusun serta pegunungan. Catatan harian pribadi malah sering jadi konsumsi publik. Curhat-curhat pribadi dan sumpah serapah banyak yang dijajakan di media-media social. Facebook, Twitter, BBM, Whatsapp, dan lain-lainnya. Tak ketinggalan website atau blog. Malah pada media yang terakhir disebut curhatnya bisa menghasilkan uang. Wow!!!  

Dahhh……….kepanjangan!

Awan-awan menghitam
Langit runtuhkan bumi
Saat aku tahu
Kenyataan menyakitkan

Ini bisa jadi contoh diantara ungkapan-ungkapan kesedihan yang mendalam. Saking sedihnya terhadap kenyataan hidup yang dialami, seolah-olah bumi jadi gelap gulita. Langit tubrukkan sama bumi. Waduhhh….hancur-hancuran dong. Nau’dzu billah min dzaalik. Semoga kita tidak mengalaminya.

*
Mengapa semua menangis
Padahal ku selalu tersenyum
Usap air matamu
Aku tak ingin
Ada kesedihan
Nahhh….loh. Suara adik Baim yang serak-serak basah, berat-berat lucu unyu-unyu menghibur kita. Anak kecil yang belum ngerti apa-apa tentang hidup ini tidak pernah berfikir sedih atau bahagia. Namanya juga anak-anak. Masih polos. Masih lugu. Kalau senang tersenyum dan tertawa. Kalau sedih nangis. Simple.

Adik Baim menghibur, agar kita buang jauh-jauh kesedihan. Usap air mata kita. Karena si Baim tak ingin melihat kesedihan menyelimuti kita. Ayoooo……… senyummmmm!!! Aku pun sama. Aku tak ingin ada kesedihan yang dialami pembaca. Maka bacanya boleh sambil senyum-senyum. Usap air matamu, karena aku tak ingin, ada kesedihan.  

**
Burung sampaikan nada pilu
Angin terbangkan rasa sedih
Jemput bahagia di harinya
Berikan dia hidup
Maksudnya kita mintanya ya sama Allah. Kita minta agar Allah menjauhkan kepiluan kita. Pilu tersebut semoga dibawa jauh oleh burung-burung yang terbang di angkasa dan tak dibawa kembali lagi. Burungya bisa burung belekok, burung pipit, kutilang, gerja, elang, gagak, merpati, dan lain-lainnya. Tinggal sebutin aja Anda sukanya burung mana? Silahkan, dibatin ndak usah keras-keras!

***
Tuhan …
Terserah padaMu
Aku ikut mauMu Tuhan
Kucatat semua ceritaku
Dalam harianku
Maasyaa Allah…. Luarrrr biasa. Inilah wujud kepasrahan yang mendalam pada Tuhan. Manusia hanya bisa berencana, tapi ending alias akhir keputusannya ada di Tangan Tuhan. Yang penting kita sudah berusaha dengan sungguh-sungguh sekuat tenaga dan disertai do’a, kemudian hasilnya kita serahkan kepada Yang Maha Kuasa. Itulah hakekat tawakkal yang benar. Berusaha+berdo’a --> pasrah, berserah diri pada Tuhan. “Innallaha yuhibbul mutawakkiliin”. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakkal (berserah diri kepadaNya). Wallahu a’lam bish-showaab.  

1 Comments

Previous Post Next Post